Perencanaan Jaringan Nirkabel
1. Site Survey
Site Survey adalah suatu metode untuk menentukan jumlah dan penempatan access point yang menyediakan jangkauan sinyal agar jaringan wireless dapat memadai atau tersalurkan pada seluruh lokasi atau ruangan serta untuk mengetahui cakupan radio frekuensi yang dibutuhkan. Site Survey jaringan nirkabel juga mendeteksi adanya interferensi RF yang berasal dari sumber lain yang dapat menurunkan kinerja LAN nirkabel.
Hal Yang Perlu Diperhatikan Saat Melakukan Site Survey.
Dan berikut ini merupakan persyaratan minimal dalam melakukan site survey.
- Memilih tempat yang jauh dari interferensi ( tidak berdekatan dengan AP lainnya. )
- Mencakup di semua jangkauan dalam ruangan tersebut.
- Aman dari lalu lintas atau jalan.
(Sumber:https://inponow.blogspot.com/2020/01/pengertian-cara-site-survey.html?m=1)
2. Topologi Jaringan Nirkabel
1. Topologi Ad Hoc.
Topologi ad hoc merupakan jaringan wireless sederhana dimana komunikasi yang terjadi antara dua atau lebih komputer dilakukan secara langsung tanpa melalui perantara berupa wireless access point (wireless router). Topologi ad hoc juga dapat dikatakan sebagai koneksi peer-to-peer atau computer-to-computer karena koneksi jaringan dilakukan langsung antar komputer.
Kelemahan dari topologi ad-hoc ini adalah tidak bisa berkomunikasi dengan komputer yang memakai kabel dan jangkauan antar komputer yang terbatas. Topologi ad hoc dikenal pula dengan nama Independent Basic Service Set (IBSS).
2. Topologi Infrastruktur.
Topologi infrastruktur merupakan jaringan wireless dimana komunikasi yang terjadi antara dua atau lebih komputer menggunakan perantara berupa wireless access point (wireless router). Access point ini akan bertidak seperti hub atau switch pada jaringan kabel (wired networking) dan menjadi sentral atau pusat jaringan wireless.
Pada topologi infrastruktur, perangkat wireless (wireless apdater) komputer berkomunikasi melalui access point, tidak langsung ke perangkat wireless komputer yang lain. Selain sebagai sentral atau pusat jaringan wireless pada topologi infrasturktur, access point juga dapat dihubungkan dengan koneksi jaringan kabel LAN. Topologi infrastruktur dikenal pula dengan nama Basic Service Set (BSS).
(Sumber:https://www.termasmedia.com/lainnya/jaringan/379-topologi-jaringan-wireless-menurut-komite-802-11.html).
3. Kondisi Chenel
NIRKABEL CHANNEL
Pada wireless 802.11 b/g/n yang menggunakan band 2.4 GHz, terdapat 14 channel yang dapat digunakan dalam suatu area, terkadang sering terdapat banyak jaringan wireless lain selain milik kita. Jika channel yang digunakan antara satu channel bersinggungan tentu akan mengakibatkan interferensi yang menyebabkan sinyal wireless kurang maxsimal. Dan yang terjadi adalah kurang optimalnya pertukaran data pada jaringan wireless tersebut.
(Sumber:http://sitisulaekaho5.blogspot.com/2016/08/nirkabel-channel-dan-perancangan.html?m=1)
4. Interferensi
Interferensi adalah interaksi antar gelombang di dalam suatu daerah. Interferensi dapat bersifat membangun dan merusak. Bersifat membangun jika beda fase kedua gelombang sama dengan nol, sehingga gelombang baru yang terbentuk adalah penjumlahan dari kedua gelombang tersebut. Bersifat merusak jika beda fasenya adalah 180 derajat, sehingga kedua gelombang saling menghilangkan. Interferensi yang bersifat membangun disebut interferensi konstruktif sedangkan yang bersifat merusak disebut interferensi destruktif.
Interferensi antar 2 gelombang. Bagian yang atas menampilkan inteferensi konstruktif sedangkan bagan yang bawah menampilkan interferensi destruktif.
Strategi untuk mengurangi interferensi:
- Gunakan antenna sectoral/antenna pengarah
- Gunakan jalur-jalur yang pendek
- Pilih frekwensi yang tidakn banyak digunakan oleh stasiun lain.
- Ubah/ganti plarisasi antenna
- Atur azimuth antenna
- Ubah lokasi peralatan.
Komentar
Posting Komentar